-
Menulis Webnovel Tak Sesulit Menulis Novel Cetak?
Read more: Menulis Webnovel Tak Sesulit Menulis Novel Cetak?Seorang penulis novel cetak harus tahan menulis cerita hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk bisa melihat bukunya itu terbit, sementara seorang penulis webnovel mungkin tak perlu bertahan selama itu untuk melihat bukunya terbit, tetapi setelah itu dia harus memiliki ketahanan untuk terus menulis bab demi bab, setiap harinya, demi memenuhi ekspektasi pembaca.
-
Sejumlah Kehidupan di Kumaroichi
Read more: Sejumlah Kehidupan di KumaroichiTapi sesuatu yang tak pernah kubayangkan terjadi; seolah-olah ada kekuatan lain yang turut menggerakkan dunia yang kuciptakan itu dan menentangku, dan menantangku. Perempuan itu mati. Seseorang membunuhnya dan kemudian menghajar jasadnya dan setelah itu memotong-motongnya, dan meninggalkan potongan-potongan tubuhnya itu begitu saja di lantai dapur sebuah kamar apartemen.
-
Perempuan sebagai Korban dan Bagaimana Patriarki Bekerja
Read more: Perempuan sebagai Korban dan Bagaimana Patriarki BekerjaWomanisme telah lahir beberapa dekade lalu dan ini menandai era baru feminisme. Jika sebelumnya feminisme membatasi dirinya hanya pada persoalan-persoalan yang dihadapi perempuan dalam relasinya dengan laki-laki patriarkis atau sistem patriarki itu sendiri, kali ini lebih luas lagi dari itu. Kata perempuan dan laki-laki/patriarki di situ menjadi metaforis, di mana yang pertama merujuk ke pihak…
-
Membayangkan Platform Digital Khusus untuk Karya Sastra
Read more: Membayangkan Platform Digital Khusus untuk Karya SastraPara penulis karya sastra kerap mengutarakan kegelisahan mereka mendapati ruang-ruang tayang untuk karya sastra semakin berkurang, sedangkan dengan adanya ruang-ruang itu pun kesempatan tampil bagi karya-karya sastra sebenarnya sangat terbatas. Dan ketika kemudian muncul ruang-ruang baru, termasuk ruang-ruang dalam wujud website yang bisa diakses secara daring oleh siapa saja, kebanyakan, nyatanya tidak mampu memberikan “apresiasi”…
-
Yang Kita Miliki dan Tak Kita Miliki
Read more: Yang Kita Miliki dan Tak Kita MilikiAwalnya ia begitu malas bangkit ketika mendapati anaknya itu menangis, entah di pagi hari, atau siang hari, atau malam hari, atau dini hari. Sering ia membiarkan anaknya itu menangis cukup lama, dan yang dilakukannya selama itu hanya mendengarkan tangisan tersebut, sambil berbaring menelentang di kasurnya.
-
Takdir Gelap dan Perjuangan Kaum Marjinal
Read more: Takdir Gelap dan Perjuangan Kaum MarjinalTerkait optimisme ini sendiri, film ini terlihat mencoba menyajikannya sebagai sesuatu yang maskulin. Ini terlihat dari bagaimana Dani menyikapi kematian ayah dan adiknya, di mana ia hampir tak pernah terlihat begitu terpukul oleh hal ini. Ia tidak dibiarkan tenggelam dalam ratapan demi ratapan.
-
Mengapa Kita Bertahan Hidup?
Read more: Mengapa Kita Bertahan Hidup?Manusia terjebak pada antroposentrisme. Suka tidak suka, begitulah kenyataannya. Dan sementara sangat mudah–seakan-akan alamiah–bagi manusia untuk terjebak pada–bahkan dibutakan oleh–antroposentrisme, melepaskan diri darinya sangatlah sulit.
-
Kematian Kita
Read more: Kematian KitaPernah suatu ketika, aku begitu kesal, dan ingin sekali mengatakan ini: Ibu sesungguhnya hanya peduli pada keinginan Ibu sendiri. Ibu sama sekali tak memahami anak-anak Ibu. Tidak. Sama sekali tidak. Aku memang mengatakannya, pada akhirnya, tetapi setelah percakapan kami itu selesai.
-
Puisi adalah Soal Cara Berpikir
Read more: Puisi adalah Soal Cara BerpikirDalam hal ini Malna membenturkan tradisi puisi yang didominasi oleh bahasa teks dengan tradisi tubuh si penyair yang didominasi oleh bahasa bukan-teks, sehingga lahirlah puisi-puisinya tadi. Bahasa memang medium utama puisi, tetapi bahasa di sini adalah bahasa dalam pengertiannya yang jauh lebih luas.
-
Memahami Kegelapan di Dalam Diri
Read more: Memahami Kegelapan di Dalam DiriSedari kecil, Ruri memang sudah memiliki relasi yang unik dengan kegelapan di dalam dirinya ini. Ia, misalnya, pernah diolok-olok teman-teman lelaki seumurannya; ia disebut monster karena ada kabar yang tersebar bahwa neneknya adalah monster. Dihadapkan pada perisakan ini, Ruri kecil bukannya kesal dan marah; justru ia tersenyum senang.